KESADARAN
dan KETIDAKSADARAN
MANUSIA
Tokoh-tokoh psikologi
yang banyak berbicara dan berteoiri tentang alam sadar dan tak sadar adalah:
1.
Sigmund Freud : Psikoanalitik
2.
Alfred Alder :
Psikologi individual
3.
C. Gustaf Yung :
Psikologianalitik
4.
Kunkle :
Termometer harga diri
5.
Erikson :
Teori alam sadar dan tak sadar
Penertian-pengertian:
1.
Alam sadar adalah alam yang ditandai
dengan adanya proses sensoris dan adanya proses motoris dalam diri manusia,
yang terjadi karena adanya stimulus dan merespon sampai terjadi
gerakan-gerakan: Individu melakukan segala aktivitas
2.
Alam ambang sadar yaitu alam yang
mempengaruhi prilaku manusia dengan ciri menurunya kesadaran karena baik pada
proses sensoris maupun motoris berprosesnya lamban atau tidak seperti pada
kondisi alam sadar didalam menerima stimulus dan merespon proses sensoris dan
motorisnya lamban: melamun, mengantuk, tindihan/rep-rep, bloking, dsb
3.
Alam tak sadar, yakni berhentinya proses
menerima stimulus dan merespon walaupun pusat saraf dan jantung manusia masih
bekerja atau proses sensoris dan motoris tidak ada: tidur, pingsan, koma, orang
yang terhipnose, dll
Freud
antara tahun 1890 dan 1939 mengetahui bahwa banyak sikap dan perasaan yang
diungkapkan pasien-pasienya tidak mungkin berasal dari alam sadar melainkan
dari alam bawah sadar, sehingga dapat memberi keyakinan bahwa ketidaksadaran
merupakan faktor penentu tingkah laku yang penting dan dinamik.
Isi
pikiran tidak mungkin berasal dari kesadaran tetapi harus berasal dari
tingkat-tingkat kegiatan mental dibawah alam sadar. Freud menyimpulkan ada tiga
macam kegiatan mental: ketidaksadaran (alam tak sadar), keprasadaran (alam
prasadar), dan kesadaran (alam sadar).
Isi: Dorongan-dorongan, keinginan-keinginan, sikap-sikap,
perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, atau insting-insting yang tidak dapat
dikontrol oleh kemauan, hanya dengan susah payah ditarik – kalau dapat –
kedalam kesadaran, tidak terikat oleh hokum-hukum logika, dan tidak dapat
dibatasi oleh waktu dan tempat. Ketidaksadaran memotivasi sebagian besar
kata-kata, perasaan, dan tindakan manusia, meskipun kita menyadari tingkah laku
kita, tetapi kita sering tidak menyadari proses mental yang berada dibalik
tingkah laku itu. Misalnya seorang perempuan mungkin tertarik kepada seorang
laki-laki tetapi ia tidak menyadari sepenuhnya mengapa ia tertarik? Sesuatu
yang tampaknya irasional.
Ketidaksadaran tidak mudah disadari, hanya dapat
dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran merupakan
penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, keseleo lidah atau salah ucap,
symptom-simptom neurotic dan sifat-sifat tertentu dari sifat pelupa yang
dinamakan represi-represi.
Mimpi-mimpinadalah sumber yang sangat kaya dari bahan taksadar: pengalaman masa
kanak-kanak dapat muncul dalam mimpi-mimpi pada saat orang menjadi dewasa
meskipun orang yang bermimpi tidak mengingat pengalaman-pengalaman ini.
KEPRASADARAN
Tingkat pikiran prasadar berisi semua elemen yang tak sadar. Isi keprasadaran berasal dari
dua sumber yakni persepsi sadar dan ketidaksadaran. Dalam persepsi sadar apa
yang dipersepsikan seseorang adalah sadar hanya untuk sementara waktu tetapi
kemudian cepat memasuki keprasadaran bila pusat perhatian beralih kepada
pikiran lain. Pikiran-pikiran yang cepat berubah antara sadar dan prasadar itu
pada umumnya bebas dari kecemasan dan dalam kenyataanya lebih menyerupai gambaran-gambaran
sadar daripada dorongan-dorongan tak sadar.
Dalam sumber kedua, yakni ketidaksadaran, pikiran-pikiran
dapat menerobos penyensor yang selalu waspada dan memasuki ke prasadar
sekalipun dalam bentuk tersamar. Pikiran-pikiran lain yang berasal dari
ketidaksadaran dapat memasuki kesadaran tetapi hanya karena sifatnya yang asli
tersamar melalui proses mimpi, keseleo lidah atau salah ucap atau tindakan
defensip yang dilakukan dengan teliti.
KESADARAN
Alam sadar dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen
mental dalam kesadaran pada saat tertentu, dan merupakan satu-satunya tingkat
kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita.
Pikiran-pikiran dapat
mencapai kesadaran dari dua arah yang berbeda:
1.
Sistem sadar perceptual
Yang
diarahkan ke dunia luar dan bertindak sebagai medium persepsi terhadap
stimulus-stimulus eksternal: apa yang kita persepsikan melalui organ-organ
pancaindra kita bila tidak terlalu mengancam akan memasuki kesadaran (Freud,
1933/1964)
2.
Elemen-elemen sadar
Berasal
dari dalam struktur mental dan meliputi pikiran-pikiran yang tidak mengancam
dari alam prasadar atau keprasadaran, dan juga pikiran-pikiran yang mengancam
tetapi tersamar dengan baik dari ketidaksadaran.
DAERAH-DAERAH PIKIRAN
Tiga agen atau struktur kepribadian penting yang dikemukakan oleh Sygmund Freud adalah id-ego-superego,
memasukan fungsi mental yang sebelumnya diberikan kepada ketidaksadaran dan
keprasadaran.
Struktur atau bagian
kepribadian yang sangat primitif dari jiwa adalah id (das Es), bagian kedua
yaitu ego (das Ich) dan bagian ketiga superego (das Uberich). Mereka
berinteraksi dengan tiga kehidupan mental sehingga ego melintasi semua tingkat
topografis dan memiliki komponen sadar, prasadar dan tak sadar, sedangkan
superego yakni prasadar dan tak sadar
ID
Istilah id
diambil Freud dari Georg Groddeck (1922). Id adalah bagian tertua dari
kepribadian dan pada mulanya segalanya adalah id. Karena id merupakan bagian
kepribadian yang sangat primitif yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan
dengan dunia luar, maka id mengandung semua dorongan bawaan yang tidak
dipelajari yang dalam psikoanalisis disebut insting-insting,
sehingga Freud member sebutan kepada id sebagai “kawah yang penuh dengan
dorongan yang mendidih” yang berisi energi proses-proses organic dari
insting-insting dan berjuang menuju ke suatu tujuan: kepuasan segera hasrat-hasratnya. Id dianggap sebagai sumber
utama energi fisiolohgis yang terungkap pada dorongan-dorongan hidup dan
dorongan-dorongan mati.
Id terus menerus
menuntut saluran-saluran agresif yang mencari kenikmatan dan mungkin bisa
disebut sebagai “binatang dalam manusia”. Id beroprasi seluruhnya pada tingkat
kesadaran dan tidak diatur oleh pertimbangan waktu, tempat dan logika.
Id berisikan segala
sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir termasuk
insting-insting, juga merupakan tempat penyimpanan energi psikis dan
menyediakan seluruh daya untuk menjalankan kedua sistem lain. Id berhubungan
erat dengan proses-proses jasmaniah dari mana ia mendapatkan energi, sehingga
disebut juga sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya” karena id
mempresentasikan dunia batin dari pengalaman subjektif dan tidak mengenal
kenyataan yang objektif.
Id tidak bisa
menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai keadaan-keadaan
tegangan yang tidak menyenangkan, maka apabila tingkat ketegangan organism
meningkat baik sebagai akibat stimulus dari luar maupun stimulus-stimulus yang
timbul dari dalam, sehingga id akan bekerja sedemikian rupa untuk segera
menghentikan tegangan dan mengembalikan organism kepada tingkat energi yang
rendah serta menyenangkan. Prinsip reduksi tegangan yang merupakan ciri kerja id
ini disebut prinsip kenikmatan atau pleasure principle.
Id memiliki dua proses
dalam tugas menghindari rasa akit dan mendapat kenikmatan:
1.
Tindakan-tindakan reflex
Reaksi-reaksi
otomatis dan bawaan, seperti bersin dan berkedip
Tindakan-tindakan
reflex ini biasanya segera mereduksi tegangan
Organism
dilengkapi dengan sejumlah refleks untuk menghadapi bentuk-bentuk rangsangan
yang relative sederhana.
2.
Proses primer
Menyangkut
suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit
Berusaha
menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tentang objek yang dapat
menghilangkan tegangan tersebut
Misalnya menyediakan
khayalan tentang makanan bagi orang yang lapar, pengalaman halusinatoris dimana objek-objek yang diinginkan hadir
dalam bentuk gambaran ingatan, disebut pemenuhan
hasrat.
Contoh proses primer
yang baik untuk orang normal adalah mimpi dimalam hari sering mengungkapkan
pemenuhan atau usaha pemenuhan suatu hasrat.
Halusinasi dan
penglihatan pasien-pasien psikotik termasuk contoh primer, pikiran-pikiran autistic
atau angan-angan. Gambaran-gambaran mental yang bersifat memenuhi hasrat ini
merupakan satu-satunya kenyataan yang dikenal id.
Jelas, proses primer
tidak mampu mereduksikan tegangan, orang yang lapar tidak bisa memakan khayalan
`tentang makan, karena itu suatu proses psikologis baru atau sekunder
berkembang, dan apabila hal ini terjadi maka struktur sistem kedua dari
kepribadian, yaitu ego mulai
terbentuk.
Ego
Ego = “aku” atau “diri”, yang tumbuh dari id pada masa
bayi dan menjadi sumber dari individu untuk berkomunikasi dengan dunia luar,
seseorang dapat membedakan dirinya dari ligkungan sekitarnya dan terbentuklah
inti yang mengintegrasikan kepribadian, dan ego itu timbul karena
kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan
kenyataan objektif.
Orang lapar harus
mencari, menemukan dan memakan makanan sampai tegangan karena rasa lapar dapat
dihilangkan, orang harus belajar membedakan antara gambaran ingatan tentang
makanan dan persepsi actual terhadap makanan seperti yang ada di dunia luar.
Perbedaan pokok antara
id dan ego adalah bahwa id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan
ego membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang
terdapat dalam dunia luar.
Ego mengikuti prinsip
kenyataan atau reality principle dan
operasi menurut proses skunder, dengan tujuan mencegah terjadinya tegangan
sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.
Proses skunder adalah berpikir realistik, ego menyusun rencana untuk memuaskan kebutuhan dan kemudian
menguji rencana ini, biasanya melalui suatu tindakan untuk melihat apakah
rencana itu berhasil atau tidak. Orang lapar berpikir dimana ia dapat menemukan
makanan dan kemudian pergi ke tempat itu, ini salah satu contoh pengujian
terhadap kenyataan atau reality testing, dan
untuk melakukan peranya secara efisien, maka ego mengontrol semua fungsi kognitif dan intelektual.
Sebagai bagian jiwa
yang berhubungan dengan dunia luar, ego menjadi bagian kepribadian yang
mengambil keputusan atau eksekutif
kepribadian karena egolah yang mengontrol pintu-pintu kea rah tindakan,
memilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberikan respon, dan memutuskan
insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya. Namun karena ego adalah sadar, sebagian prasadar
dan sebagian lagi tak sadar maka ego dapat mengambil keputusan pada tiap-tiap
tingkat ini.
“seorang perempuan
mungkin bertingkah laku sangat rapih dan tertib karena mengingat bahwa tingkah
laku ini sebelumnya telah dihadiahi atau mendapatkan reinforcement, meskipun
demikian ia tidak memahami alasan-alasan atas pilihanya itu.”
Dalam melaksanakan
fungsinya Ego harus mempertimbangakan tuntutan-tuntutan dari id dan superego
yang bertentangan dan tidak realistic, dan juga harus melayani penguasa ketiga,
yaitu dunia luar.
Berdasarkan uraian
diatas, maka fungsi-fungsi ego meliputi:
1.
Memberikan kepuasan kepada
kebutuhan-kebutuhan akan makanan dan melindungi organism.
2.
Menyesuaikan usaha-usaha dari id dengan
tuntutan dan kenyataan: lingkungan dan sekitarnya.
3.
Menekan impiuls-impuls yang tidak yang
tidak dapat diterima superego.
4.
Mengkoordinasikan dan menyelesaikan
tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari id dan superego.
5.
Mempertahankan kehidupann individu serta
berusaha supaya spesies dikembangbiakan.
Superego
Bagian moral atau
etis dari kepribadian, yang mulai berkembang pada saat ego menginternalisasikan
norma-norma sosial dan moral. Superego adalah perwujudan internal dari
nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat, sebagaimana diterangkan orang
tua kepada anak dan dilaksanakan dengan cara memberikan hadiah atau hukuman.
Superego dikendalikan
oleh prinsip-prinsip moralistik dan idealistik yang bertentangan dengan
prinsip kenikmatan dari id dan prinsip kenyataan dari ego. Superego
mencerminkan yang ideal bukan yang real, memperjuangkan
kesempurnaan bukan kenikmatan, dan perhatianya yang utama adalah memutuskan
apakah sesuatu itu benar atau salah sehingga dapat bertindak sesuai
dengan norma-norma sosial yang diakui oleh wakil-wakil masyarakat.
Superego tumbuh dari
ego, dan seperti ego tidak memiliki energi dari dirinya sendiri , tetapi
perbedaanya dengan ego, yakni superego tidak berhubungan dengan dunia luar
namun tuntutanya adalah untuk kesempurnaan tidak realistik.
Superego memiliki dua
subsistem:
1.
Suara Hati atau Conscience
Hasil
dari pengalaman melalui hukuman yang diberikan orang tua atas tingkah laku yang
tidak tepat dan mengatakan kepada anak apa yang tidak boleh dilakukanya.
Apapun
juga yang mereka katakana salah dan menghukum anak karena melakukanya akan
cenderung menjadi suara hatinya.
Suara
hati primitif timbul ketika seorang anak menyesuaikan diri dengan norma-norma
moral orang tua karena takut kehilangan cinta tau persetujuan orang tua.
2.
Ego ideal
Berkembang
dari pengalaman dengan hadiah-hadiah untuk tingkah laku yang tepat an
mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukanya.
Apapun
juga yang mereka setujui dan menghadiahi anak karena melakukanya akan cenderung
menjadi ego ideal anak.
Mekanisme
yang menyebabkan penyatuan ini dinamakan introyeksi.
Superego
yang berkembang dengan baik akan mengontrol dorongan-dorongan seksual dan
agresif melalui proses represi. Superego mengamati ego dengan cermat, menilai
tindakan dan tujuanya.
Fungsi-fungsi pokok
superego:
1.
Merintangi impuls-impuls id, terutama
impuls-impuls seksual dan agresif karena impuls-impuls ini sangat dikutuk oleh
masyarakat
2.
Mendorong ego untuk menggantikan
tujuan-tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistik
3.
Mengejar kesempurnaan, superego
cenderung untuk menentang baik id maupun ego dan membuat dunia menurut
gambaranya sendiri, akan tetapi sama seperti id, superego tidak rasional dan
sama seperti ego, superego melaksanakan control atas insting-insting.
Orang
dengan id yang kuat tapi ego yang lemah memiliki superego yang begitu lemah
sehingga tidak mampu mengimbangi tuntutan-tuntutan yang tidak putus-putusnya
dari id.
Orang
dengan perasaan bersalah atau perasaan rendah diri yang kuat dan ego yang lemah
akan mengalami banyak konflik karena ego tidak dapat mengambil keputusan
terhadap tuntutan-tuntutan yang kuat, tetapi bertentangan dari superego dan id.
Orang
dengan ego yang telah menginkorporasikan banyak tuntutan id dan hampir semua
tuntutan superego adalah orang yang sehat secara psikologis, yakni orang yang
dapat mengontrol dengan baik prinsip kenikmatan dan prinsip moralistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar