Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Kelompok Masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk multi dimensi, yaitu sebagai personal/individual, social-komunal, dan spiritual-kosmilogical. Dari kehidupan ini, muncul konteks mikrosmok (pribadi), makrosmok (alam sekitar). Polaritas (pemilihan) manusia beraneka ragam, yaitu jasmani-rohani, sacral-profan, natural-nature.

Manusia merupakan makhluk social, yang hanya dapat hidup normal bila berada diantara manusia-manusia lanilla. Manusia yang hidup terpisahsama sekali dari orang lain akan tumbuh menjadi tidak wajar, baik jiwa maupun raganya.

Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Bentuk organisasi ini, bercorak formal (organisasi sosial, seperti karang taruna, desa dan keluarga), dan fungsional (seperti masyarakat sunda, jawa, dan lain lain).

Klompok sosial merupakan wujud dari interaksi manusia yang mempunyai kesamaan yang akhirnya menjadi sebuah kelompok.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan matau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antar unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.


BAB II
ISI

A.    KELOMPOK - KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT
Manusia memiliki nauri sosial atau gregariousness, yaitu keinginan untuk hidup berkelompok. Alasannya asannya adalah sebagai berikut
Ø      Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa melibatkan orang lain.
Ø      Keadaan fisik dan psikis manusia tidak mampu untuk berthan hidup sendiri.

1.      Proses terbentuknya Kelompok Sosial
Suatu himpunan manusia disebut kelompok sosial jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Setiap orang sadar bahwa ia adalah bagian dari kelompoknya;
b.      Terjadi hubungan timbal balik dan saling memenuhi antaranggota;
c.       Adanya faktor tertentu yang dimiliki bersama;
d.      Memiliki struktur, kaidah atau norma, dan prilaku yang khas;
e.       Memiliki sistem sosial dan proses yang dinamis.

Menurut Koentjaraningrat, kelompok sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Merupakan kelompok primer, yakni terbentuk dengan sendirinya;
b.      Corak hubungannya gemeinschaft (paguyuban);
c.       Solidaritas sosialnya secara otomatis (mekanik);
d.      Hubungan antarkeluarganya bersifat kekeluargaan (familistik);
e.       Dasar organisasinya adalah adat dan tradisi;
f.       Pimpinan berdasarkan kewibawaan personal dan karisma;
g.      Landasan hubungan berasas perorangan.


2.      Ttipe-Tipe Kelompok Sosial
a.       Menurut profesinya, ada kelompok tani, nelayan, pedagang, seniman, doktr, guru, pengusaha, dan sebagainya.
b.      Menurut kesatuan wilayah, ada RT/RW, masyarakat kota, masyarakat desa, bangsa dan negara.
c.       Menurut perasaan keterkaitan terhadap kelompoknya,
1.      In group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya. Sikap in group pada umumnya didasarkan pada adanya rasa simpati dan perasaan dekat dengan dengan anggota-anggota kelompoknya.
2.      Out group adalah kelompok social yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya.
d.      Menurut pola hubungan antaranggota,
1.      Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang umumnya kecil, bersifat agak permanen, dan diantara anggotanya saling mengenal serta kerja sama erat ang bersifat pribadi.
2.      Klompok Skunder adalah kelompok sosial yang besar, terdiri dari berbagai macam individuyang saling berhubungan dengan tujuan masing-masing (tidak bersifat pribadi) dan tidak begitu permanen.
e.       Menurut corak kehidupan sosialnya
1.      Kelompok Gemeinschaft adalah kelompok kehidupan bersama dimana antaranggotanya terkait oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
2.      Kelompok Gesselschaft adalah kesatuan sosial (masyarakat) yang bersifat individualitas, kompetitif, materialistis, pola hubungan bersifat mekanis dan konstektual atas dasar kepentingan, rasa gotong royong, dan solidaritasnya tipis, serta rasa kedekatan dan keakraban anggotanya sangat kurang.

f.       Menurut perbedaan ras dan suku bangsa
1.      Kelompok Kaukasoid (Ras Kulit Putih)
2.      Kelompok Kelompok Mongoloid (Ras Kulit Kuning)
3.      Kelompok Negroid (Ras Kulit Hitam)
4.      Klompok Subray Melayu di Asia Tenggara
g.      Menurut ada atau tidak adanya struktur dan organisasi yang mengendalikan
1.      Kelomppok Formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya.
2.      Kelompok Nonformal adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Terbentuk karna pertemuan-pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan-kepentingan dang pengalaman yang sama.
h.      Menurut keanggotaannya secara fisik pada suatu kelompok
1.      Membrship Group adalah suatu kelompok dimana setiap prang secara fisik atau resmi menjadi anggota kelompok tersebut.
2.      Reference Group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang, tetapi ia bukan anggota kelompok tersebutuntuk membentuk pribadi dan prilakunya.
i.        Menurut jenis pekerjaan para anggotanya
1.      Kelompok Okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis.
2.      Kelompok Volunter adalah kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak memperoleh perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya.
j.        Kerumunan (crowd) dan Publik (public)
1.      Kerumunan(crowd) adalah sejumlah orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu yang sifatnya sementara dan tanpa ikatan apa pun.
2.      Publik (public) adalah kelompok orang yang bukan kesatuan karena jumlahnya besar dan tidak ada pusat perhatian yang tajam.
B.     KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT
Konflik mengandung arti sebagai bentuk percekcokan atau perselisihan.

1.      Ciri-Ciri Konflik Sosial Masyarakat
a.       Terjadi benturan kepentingan untuk memperebutkan sesuatu dengan kekerasan.
b.      Pihak yang bertikai saling mencurigai dan hubungannya tidak harmonis lagi.
c.       Mulai muncul rasa benci, antipati, marah, dan dendam terhadap lawannya.
d.      Saling menyebar isu-isu negatif, fitnah dan adanya upaya menjatuhkan lawan.
e.       Terjadi benturan fisik, kerusuhan sosial, gerakan sparatis dan perang.

2.      Macam-Macam Konflik Sosial Masyarakat
Beberapa macam konflik yang muncul ditengah kehidupan masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:
a.      Konflik Antarsuku Bangsa yang disebabkan karena latrbelakang etnis atau suku bangsa yang berbeda.
b.      Konflik Antar Agama perbedaan agama menimbulkan perbedaan adat istidat, prilaku, cara bergaul, dsb.
c.       Konflik Rasial yang disebabkan karena perbedaan ras atau ciri-ciri fisik yang sekaligus membedakan kebudayaannya.

Secara khusus, bentuk-bentuk konflik dapat berupa hal berikut :
a.      Konflik Pribadi yakni bentuk pertentangan antarindividu yang disebabkan oleh hubungan yang tidak harmonis, kesalah pahaman, ketersinggungan, atau karena direndahkan harga dirinya.
b.      Konflik Antarkelas Sosial yaitu terjadinya pertentangan dalam kelompok masyarakat yang berbeda kelas atau lapisan sosial.
c.       Konflik Antarkelompok Sosial merupakan bentuk pertentangan dalam kelompok masyarakat yang disebabkan karena putusnya komunikasi antar kelompok sosial yang lainnya sehingga muncul saling kecurigaan.
d.      Konflik Antargenerasi merupakan bentuk pertentangan kaum tua dengan kaum muda yang pada umumnya disebabkan oleh perbedaan sudut pandang atau persepsi terhadap suatu hal.
e.       Konflik Antaretnis merupakan bentuk pertentangan yang dilatarbelakangi oleh perbedaan etnis atau suku bangsa.
f.        Konflik Antarummat Beragama merupakan bentuk pertentangan yang dilandasi perbedaan keyakinan mengenai konsep keimanan dan ketuhanan.
g.      Konflik Politik adalah bentuk pertikaian yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan.
h.      Konflik Antardaerah Dan Pusat merupakan bentuk pertentangan antarpemerintah daerah dan pusat karena faktor krtidak puasan terhadap kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah pusat yang tidak menguntungkan bagi daerah.
i.        Konflik Internasional merupakan bentuk pertikaian yang melibatkan antarnegara dalam kelompok negara seperti yang pernah terjadi dalam perang dunia.

3.      Akibat Konflik Sosial Masyarakat
a.       Melemahnya rasa solidaritas dan pudarnya rasa persatuan dalam suatu kelompok yang mengalami pertentangan.
b.      Terjadi kehancuran harta benda.
c.       Berubahnya kepribadian seseorang yang disebabkan pengalaman traumatik menghadapi kerusuhan atau konflik, terutama pada anak-anak maupun orang yang kondisi kepribadiannya labil.
d.      Mengakibatkan d esintegrasi nasional atau perpecahan bangsa.
e.       Terjadinya akomodasi jira kekuatan yang bertikai seimbang dan dominasi dari pihak yang kyat estela konflik berakhir

4.      Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
a.       Memaksa pihak-pihak yang bertikai agar menghentikan pertikaiannya
b.      Mengajak pihak-pihak yang bertikai untuk saling berdamai melalui perundingan atau kompromi
c.       Melibatkan pihak ketiga agar mendamaikan pihak yang saling bertikai, cara ini disebut arbitrasi.
d.      menggunakan jasa mediator atau penengah, cara ini disebut mediasi
e.       mempertmukan keinginan pihak-pihak yang bertikai demi tercapainya tujuan bersama yang diprakarsai oleh badan atau panitia tetap, cara ini disebut konsiliasi.
f.       Menganjurkan toleransi kepada kelompok social yang berbeda, cara ini disebut toleran prtisipan.
g.      Mengadakan gencatan senjata atau menghentikan konflik pada titik tertentu, cara ini disebut stalemate.
h.      Membawa kepengadilan, cara ini disebut ajudikasi.
i.        Menyesuaikan kembali atau adjustement cara ini disebut akomodasi.

BAB II
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Manusia memiliki naluri social atau gregariousness, yaitu keinginan untuk hidup berkelompok. Alasannya adalah sebagai berikut :
1.      Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa melibatkan orang lain.
2.      Keadaan fisik dan psikis manusia tidak mampu untuk berthan hidup sendiri.

Klompok sosial merupakan wujud dari interaksi manusia yang mempunyai kesamaan yang akhirnya menjadi sebuah kelompok.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan matau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antar unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

B.     SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini maíz jauh dari sempurna, maka dari itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Wilasro, Joao. 2008. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI Semester I. Jakarta : Pustaka Manggala.
Wilasro, Joao. 2009. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI Semester II. Jakarta : Pustaka Manggala.
Tim Kurikulum SMF.2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk SMF/SMK Farmasi kelas XII cetakan keempat. Jakarta : PPB SMF/SMKF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar