Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 03 Maret 2012

KESADARAN dan KETIDAKSADARAN MANUSIA


KESADARAN dan KETIDAKSADARAN
MANUSIA

Tokoh-tokoh psikologi yang banyak berbicara dan berteoiri tentang alam sadar dan tak sadar adalah:
1.      Sigmund Freud           : Psikoanalitik
2.      Alfred Alder               : Psikologi individual
3.      C. Gustaf Yung          : Psikologianalitik
4.      Kunkle                      : Termometer harga diri
5.      Erikson                      : Teori alam sadar dan tak sadar
Penertian-pengertian:
1.      Alam sadar adalah alam yang ditandai dengan adanya proses sensoris dan adanya proses motoris dalam diri manusia, yang terjadi karena adanya stimulus dan merespon sampai terjadi gerakan-gerakan: Individu melakukan segala aktivitas
2.      Alam ambang sadar yaitu alam yang mempengaruhi prilaku manusia dengan ciri menurunya kesadaran karena baik pada proses sensoris maupun motoris berprosesnya lamban atau tidak seperti pada kondisi alam sadar didalam menerima stimulus dan merespon proses sensoris dan motorisnya lamban: melamun, mengantuk, tindihan/rep-rep, bloking, dsb
3.      Alam tak sadar, yakni berhentinya proses menerima stimulus dan merespon walaupun pusat saraf dan jantung manusia masih bekerja atau proses sensoris dan motoris tidak ada: tidur, pingsan, koma, orang yang terhipnose, dll  
Freud antara tahun 1890 dan 1939 mengetahui bahwa banyak sikap dan perasaan yang diungkapkan pasien-pasienya tidak mungkin berasal dari alam sadar melainkan dari alam bawah sadar, sehingga dapat memberi keyakinan bahwa ketidaksadaran merupakan faktor penentu tingkah laku yang penting dan dinamik.
Isi pikiran tidak mungkin berasal dari kesadaran tetapi harus berasal dari tingkat-tingkat kegiatan mental dibawah alam sadar. Freud menyimpulkan ada tiga macam kegiatan mental: ketidaksadaran (alam tak sadar), keprasadaran (alam prasadar), dan kesadaran (alam sadar).

 KETIDAKSADARAN
            Isi: Dorongan-dorongan, keinginan-keinginan, sikap-sikap, perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, atau insting-insting yang tidak dapat dikontrol oleh kemauan, hanya dengan susah payah ditarik – kalau dapat – kedalam kesadaran, tidak terikat oleh hokum-hukum logika, dan tidak dapat dibatasi oleh waktu dan tempat. Ketidaksadaran memotivasi sebagian besar kata-kata, perasaan, dan tindakan manusia, meskipun kita menyadari tingkah laku kita, tetapi kita sering tidak menyadari proses mental yang berada dibalik tingkah laku itu. Misalnya seorang perempuan mungkin tertarik kepada seorang laki-laki tetapi ia tidak menyadari sepenuhnya mengapa ia tertarik? Sesuatu yang tampaknya irasional.
            Ketidaksadaran tidak mudah disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, keseleo lidah atau salah ucap, symptom-simptom neurotic dan sifat-sifat tertentu dari sifat pelupa yang dinamakan represi-represi. Mimpi-mimpinadalah sumber yang sangat kaya dari bahan taksadar: pengalaman masa kanak-kanak dapat muncul dalam mimpi-mimpi pada saat orang menjadi dewasa meskipun orang yang bermimpi tidak mengingat pengalaman-pengalaman ini.

KEPRASADARAN
            Tingkat pikiran prasadar berisi semua elemen  yang tak sadar. Isi keprasadaran berasal dari dua sumber yakni persepsi sadar dan ketidaksadaran. Dalam persepsi sadar apa yang dipersepsikan seseorang adalah sadar hanya untuk sementara waktu tetapi kemudian cepat memasuki keprasadaran bila pusat perhatian beralih kepada pikiran lain. Pikiran-pikiran yang cepat berubah antara sadar dan prasadar itu pada umumnya bebas dari kecemasan dan dalam  kenyataanya lebih menyerupai gambaran-gambaran sadar daripada dorongan-dorongan tak sadar.
            Dalam sumber kedua, yakni ketidaksadaran, pikiran-pikiran dapat menerobos penyensor yang selalu waspada dan memasuki ke prasadar sekalipun dalam bentuk tersamar. Pikiran-pikiran lain yang berasal dari ketidaksadaran dapat memasuki kesadaran tetapi hanya karena sifatnya yang asli tersamar melalui proses mimpi, keseleo lidah atau salah ucap atau tindakan defensip yang dilakukan dengan teliti.

KESADARAN
            Alam sadar dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran pada saat tertentu, dan merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita.

Pikiran-pikiran dapat mencapai kesadaran dari dua arah yang berbeda:
1.      Sistem sadar perceptual
Yang diarahkan ke dunia luar dan bertindak sebagai medium persepsi terhadap stimulus-stimulus eksternal: apa yang kita persepsikan melalui organ-organ pancaindra kita bila tidak terlalu mengancam akan memasuki kesadaran (Freud, 1933/1964)
2.      Elemen-elemen sadar
Berasal dari dalam struktur mental dan meliputi pikiran-pikiran yang tidak mengancam dari alam prasadar atau keprasadaran, dan juga pikiran-pikiran yang mengancam tetapi tersamar dengan baik dari ketidaksadaran.

DAERAH-DAERAH PIKIRAN
            Tiga agen atau struktur kepribadian penting  yang dikemukakan oleh Sygmund Freud adalah id-ego-superego, memasukan fungsi mental yang sebelumnya diberikan kepada ketidaksadaran dan keprasadaran.
Struktur atau bagian kepribadian yang sangat primitif dari jiwa adalah id (das Es), bagian kedua yaitu ego (das Ich) dan bagian ketiga superego (das Uberich). Mereka berinteraksi dengan tiga kehidupan mental sehingga ego melintasi semua tingkat topografis dan memiliki komponen sadar, prasadar dan tak sadar, sedangkan superego yakni prasadar dan tak sadar

ID
            Istilah id diambil Freud dari Georg Groddeck (1922). Id adalah bagian tertua dari kepribadian dan pada mulanya segalanya adalah id. Karena id merupakan bagian kepribadian yang sangat primitif yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar, maka id mengandung semua dorongan bawaan yang tidak dipelajari yang dalam psikoanalisis disebut insting-insting, sehingga Freud member sebutan kepada id sebagai “kawah yang penuh dengan dorongan yang mendidih” yang berisi energi proses-proses organic dari insting-insting dan berjuang menuju ke suatu tujuan: kepuasan segera hasrat-hasratnya. Id dianggap sebagai sumber utama energi fisiolohgis yang terungkap pada dorongan-dorongan hidup dan dorongan-dorongan mati.
Id terus menerus menuntut saluran-saluran agresif yang mencari kenikmatan dan mungkin bisa disebut sebagai “binatang dalam manusia”. Id beroprasi seluruhnya pada tingkat kesadaran dan tidak diatur oleh pertimbangan waktu, tempat dan logika.
Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir termasuk insting-insting, juga merupakan tempat penyimpanan energi psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menjalankan kedua sistem lain. Id berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah dari mana ia mendapatkan energi, sehingga disebut juga sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya” karena id mempresentasikan dunia batin dari pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan yang objektif.
Id tidak bisa menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai keadaan-keadaan tegangan yang tidak menyenangkan, maka apabila tingkat ketegangan organism meningkat baik sebagai akibat stimulus dari luar maupun stimulus-stimulus yang timbul dari dalam, sehingga id akan bekerja sedemikian rupa untuk segera menghentikan tegangan dan mengembalikan organism kepada tingkat energi yang rendah serta menyenangkan. Prinsip reduksi tegangan yang merupakan ciri kerja id ini disebut prinsip kenikmatan atau pleasure principle.
Id memiliki dua proses dalam tugas menghindari rasa akit dan mendapat kenikmatan:
1.      Tindakan-tindakan reflex
Reaksi-reaksi otomatis dan bawaan, seperti bersin dan berkedip
Tindakan-tindakan reflex ini biasanya segera mereduksi tegangan
Organism dilengkapi dengan sejumlah refleks untuk menghadapi bentuk-bentuk rangsangan yang relative sederhana.
2.      Proses primer
Menyangkut suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit
Berusaha menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan tegangan tersebut
Misalnya menyediakan khayalan tentang makanan bagi orang yang lapar, pengalaman halusinatoris  dimana objek-objek yang diinginkan hadir dalam bentuk gambaran ingatan, disebut pemenuhan hasrat.
Contoh proses primer yang baik untuk orang normal adalah mimpi dimalam hari sering mengungkapkan pemenuhan atau usaha pemenuhan suatu hasrat.
Halusinasi dan penglihatan pasien-pasien psikotik termasuk contoh primer, pikiran-pikiran autistic atau angan-angan. Gambaran-gambaran mental yang bersifat memenuhi hasrat ini merupakan satu-satunya kenyataan yang dikenal id.
Jelas, proses primer tidak mampu mereduksikan tegangan, orang yang lapar tidak bisa memakan khayalan `tentang makan, karena itu suatu proses psikologis baru atau sekunder berkembang, dan apabila hal ini terjadi maka struktur sistem kedua dari kepribadian, yaitu ego mulai terbentuk.

Ego
            Ego = “aku” atau “diri”, yang tumbuh dari id pada masa bayi dan menjadi sumber dari individu untuk berkomunikasi dengan dunia luar, seseorang dapat membedakan dirinya dari ligkungan sekitarnya dan terbentuklah inti yang mengintegrasikan kepribadian, dan ego itu timbul karena kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan kenyataan objektif.
Orang lapar harus mencari, menemukan dan memakan makanan sampai tegangan karena rasa lapar dapat dihilangkan, orang harus belajar membedakan antara gambaran ingatan tentang makanan dan persepsi actual terhadap makanan seperti yang ada di dunia luar.
Perbedaan pokok antara id dan ego adalah bahwa id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar.
Ego mengikuti prinsip kenyataan atau reality principle dan operasi menurut proses skunder, dengan tujuan mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.
Proses skunder adalah berpikir realistik, ego menyusun rencana untuk memuaskan kebutuhan dan kemudian menguji rencana ini, biasanya melalui suatu tindakan untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau tidak. Orang lapar berpikir dimana ia dapat menemukan makanan dan kemudian pergi ke tempat itu, ini salah satu contoh pengujian terhadap kenyataan atau reality testing, dan untuk melakukan peranya secara efisien, maka ego mengontrol semua fungsi kognitif dan intelektual.
Sebagai bagian jiwa yang berhubungan dengan dunia luar, ego menjadi bagian kepribadian yang mengambil keputusan atau eksekutif kepribadian karena egolah yang mengontrol pintu-pintu kea rah tindakan, memilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberikan respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya. Namun karena ego adalah sadar, sebagian prasadar dan sebagian lagi tak sadar maka ego dapat mengambil keputusan pada tiap-tiap tingkat ini.
“seorang perempuan mungkin bertingkah laku sangat rapih dan tertib karena mengingat bahwa tingkah laku ini sebelumnya telah dihadiahi atau mendapatkan reinforcement, meskipun demikian ia tidak memahami alasan-alasan atas pilihanya itu.”
Dalam melaksanakan fungsinya Ego harus mempertimbangakan tuntutan-tuntutan dari id dan superego yang bertentangan dan tidak realistic, dan juga harus melayani penguasa ketiga, yaitu dunia luar.
Berdasarkan uraian diatas, maka fungsi-fungsi ego meliputi:
1.      Memberikan kepuasan kepada kebutuhan-kebutuhan akan makanan dan melindungi organism.
2.      Menyesuaikan usaha-usaha dari id dengan tuntutan dan kenyataan: lingkungan dan sekitarnya.
3.      Menekan impiuls-impuls yang tidak yang tidak dapat diterima superego.
4.      Mengkoordinasikan dan menyelesaikan tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari id dan superego.
5.      Mempertahankan kehidupann individu serta berusaha supaya spesies dikembangbiakan.

Superego
          Bagian moral atau etis dari kepribadian, yang mulai berkembang pada saat ego menginternalisasikan norma-norma sosial dan moral. Superego adalah perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat, sebagaimana diterangkan orang tua kepada anak dan dilaksanakan dengan cara memberikan hadiah atau hukuman.
Superego dikendalikan oleh prinsip-prinsip moralistik dan idealistik yang bertentangan dengan prinsip kenikmatan dari id dan prinsip kenyataan dari ego. Superego mencerminkan yang ideal bukan yang real, memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan, dan perhatianya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah sehingga dapat bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang diakui oleh wakil-wakil masyarakat.
Superego tumbuh dari ego, dan seperti ego tidak memiliki energi dari dirinya sendiri , tetapi perbedaanya dengan ego, yakni superego tidak berhubungan dengan dunia luar namun tuntutanya adalah untuk kesempurnaan tidak realistik.
Superego memiliki dua subsistem:
1.      Suara Hati atau Conscience
Hasil dari pengalaman melalui hukuman yang diberikan orang tua atas tingkah laku yang tidak tepat dan mengatakan kepada anak apa yang tidak boleh dilakukanya.
Apapun juga yang mereka katakana salah dan menghukum anak karena melakukanya akan cenderung menjadi suara hatinya.
Suara hati primitif timbul ketika seorang anak menyesuaikan diri dengan norma-norma moral orang tua karena takut kehilangan cinta tau persetujuan orang tua.
2.      Ego ideal
Berkembang dari pengalaman dengan hadiah-hadiah untuk tingkah laku yang tepat an mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukanya.
Apapun juga yang mereka setujui dan menghadiahi anak karena melakukanya akan cenderung menjadi ego ideal anak.
Mekanisme yang menyebabkan penyatuan ini dinamakan introyeksi.
Superego yang berkembang dengan baik akan mengontrol dorongan-dorongan seksual dan agresif melalui proses represi. Superego mengamati ego dengan cermat, menilai tindakan dan tujuanya.
Fungsi-fungsi pokok superego:
1.      Merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual dan agresif karena impuls-impuls ini sangat dikutuk oleh masyarakat
2.      Mendorong ego untuk menggantikan tujuan-tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistik
3.      Mengejar kesempurnaan, superego cenderung untuk menentang baik id maupun ego dan membuat dunia menurut gambaranya sendiri, akan tetapi sama seperti id, superego tidak rasional dan sama seperti ego, superego melaksanakan control atas insting-insting.
Orang dengan id yang kuat tapi ego yang lemah memiliki superego yang begitu lemah sehingga tidak mampu mengimbangi tuntutan-tuntutan yang tidak putus-putusnya dari id.
Orang dengan perasaan bersalah atau perasaan rendah diri yang kuat dan ego yang lemah akan mengalami banyak konflik karena ego tidak dapat mengambil keputusan terhadap tuntutan-tuntutan yang kuat, tetapi bertentangan dari superego dan id.
Orang dengan ego yang telah menginkorporasikan banyak tuntutan id dan hampir semua tuntutan superego adalah orang yang sehat secara psikologis, yakni orang yang dapat mengontrol dengan baik prinsip kenikmatan dan prinsip moralistik.
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar