Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 03 Maret 2012

KONSEP BELAJAR


KONSEP BELAJAR
“LEARNING”

Belajar merupakan suatu hal yang lazim  terjadi dimasyarakat, kebiasaan yang tanpa disadari selalu terjadi didalam individu, keluarga dan didalam masyarakat, dan belajar juga merupakan sesuatu yang telah menjadi objek penelitian bagi banyak ahli ilmu psikologi sehinga lahirlah aneka ragam pandangan mengenai belajar. Proses belajar dalam kehidupan seseorang sangatlah berperan aktif dalam menunjang suatu keseragaman berpikir dengan bertingkah laku.
Proses belajar tidaklah dapat terjadi secara instan, akan tetapi memerlukan suatu metode atau langkah-langkah atau jalur-jalur belajar, dengan demikian nantinya akan dicapai suatu proses belajar yang baik.

A.    Jenis-jenis Belajar
Proses belajar tidak bersifat tunggal saja, terdapat beberapa jenis belajar yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri walaupun semuanya merupakan suatu proses belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh A. De Block C. Van Perreren dan Robert M. Gagne:

1.      Bentuk-bentuk Belajar menurut fungsi Psikis:
a.       Belajar dinamik atau Konatif
Ciri khasnya terletak dalam belajar berkehendak terhadap sesuatu secara wajar sehingga orang tidak menyerah pada sembarang menghendaki dan juga tidak menghendaki sembarang hal. Berkehendak adalah sesuatu aktivitas psikis yang tearah pada pemenuhan suatu kebutuhan yang disadari dan dihayati.
b.      Belajar Afektif
Menghayati nilai dari objek-objek yang dihadapi melalui alam perasaan, entah objek itu berupa orang, benda, kejadian atau peristiwa. Ciri yang lain terletak dalam belajar menggunakan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar.
c.       Belajar Kognitif
Ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk refresentasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, entah objek itu orang, benda, kejadian atau peristiwa
d.      Belajar Senso-motorik
Belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri

2.      Bentuk-bentuk Belajar menurut Materi yang dipelajari:
a.       Belajar Teoritis
Bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta atau pengetahuan dalam sebuah kerangka organisasi mental sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti yang terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah
b.      Belajar Teknis
Bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan: belajar mengetik dan membuat suatu mesin tik
c.       Belajar ber-Masyarakat
Bentuk belajar ini bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhanya
d.      Belajar Estetis
Bertujuan untuk membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian

3.      Bentuk-bentuk belajar yang tidak begitu disadari:
a.       Incidental Learning atau Belajar Insidental
Berlangsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi disamping itu juga belajar hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran
b.      Latent Learning atau Belajar Tersembunyi
Tanpa ada intense atau maksud untuk belajar atau mempelajari hal itu, namun tidak adanya maksud hanya terdapat pada pihak orang yang belajar. Dalam kegiatan belajar di sekolah, Guru atau Dosen dapat merencanakan supaya siswa atau mahasiswa belajar sesuatu tanpa mereka menyadari sedang belajar yang dimaksudkan oleh pengajar.

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Muhibbin Syah (2003), secara global faktor yang mempengaruhi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yakni:
1.      Faktor Internal:
a.       Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus atau tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendi dapat mempengaruhi semangat dan intensitas dalam mengikuti pelajaran
b.      Aspek Psikologis
Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran antara lain faktor rohaniah pelajar yang pada umumnya dipandang lebih esensial pertama adalah tingkat kecerdasan atau intelegensi terdidik, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa atau mahasiswa
2.      Faktor Eksternal:
a.       Lingkungan Sosial
Pengajar, staf administrasi, teman-teman sekelas akan mempengaruhi semangat belajar peserta didik
b.      Lingkungan nonSosial
Gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan, karena faktor-faktor ini turut mendukung tingkat keberhasilan belajar
3.      Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digynakan peserta didik dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. (Jawson, 1991)
Disamping faktor-faktor internal dan eksternal peserta didik, maka faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran.

FASE-FASE DALAM PROSES BELAJAR DI SEKOLAH:
1.      Motivasi
Sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri
2.      Konsentrasi
Memperhatikan unsure-unsur yang relevan sehingga terbentuk pola perseptual tertentu
3.      Mengolah
Menahan informasi dan mengolah informasi untuk diambil maknanya
4.      Menyimpan
Menyimpan informasi yang telah diolah dalam ingatan dalam jangka panjang
5.      Fase Menggali I
Menggali informasi yang tersimpan dalam ingatan dan memasukanya kembali kedalam ingatan jangka pendek (berkaitan dengan informasi baru)
6.      Fase Menggali II
Menggali informasi yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang
7.      Prestasi
Informasi yang tergali digunakan untuk memberikan prestasi yang menampakan hasil belajar
8.      Umpan Balik
Mendapat konfirmasi

R.M Gagne dalam bukunya “Essentials of Learning for Instruction” mengadakan perubahan urutan fase-fase dalam proses belajar, secara kongkrit rangkaian fase-fase itu menjadi:

1.      Attention atau menaruh perhatian
Contoh dalam proses belajar di kelas, benar-benar konsentrasi kepada pelajaran
2.      Motivation atau menyadari tujuan belajar
Sadar akan tujuan instruksional dan bersedia melibatkan diri
3.      Menggali dari ingatan jangka panjang
Mengingat kembali tentang apa yang sudah diketahui sebelumnya
4.      Berprestasi Selektif
Mengamati unsure-unsur dalam perangsang yang relevan bagi pokok bahasan
5.      Mengolah informasi dari ingatan jangka pendek
6.      Mengolah informasi dari ingatan jangka panjang
7.      Mendapatkan umpan balik
Mendapat penguatan dari pengajar kalau prestasinya tepat
8.      Memantapkan hasil belajar
Mengajukan berbagai tugas untuk mengakarkan hasil belajar

Karakteristik Perubahan Hasil Belajar
dan Ragam Belajar
A.    Perubahan karakteristik belajar
Setiap prilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik, yang menjadi karakteristik prilaku dari hasil belajar yang terpenting, adalah:
1.      Perubahan Intensional
Perubahan hasil belajar karena pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, dengan kata lain “bukan karena kebetulan.”
Siswa atau mahasiswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya merasakan adanya perubahan dalam dirinya: penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, serta ketrampilan.
2.      Perubahan Positif-Aktif
Suatu perubahan hasil belajar yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan, juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru: pemahaman dan ketrampilan baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi mungkin karena proses kematangan atau karena usaha sendiri, misalnya bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk.
3.      Perubahan Efektif-Fungsional
Suatu perubahan yang timbul karena proses belajar efektif atau berhasil guna, artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Perubahan dalam proses fungsional relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan, dan juga perubahan fungsional diharapkan mampu memberi manfaat yang luas, misalnya ketika mahasiswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Selain itu perubahan efektif-fungsional biasanya bersifat dinamis dan mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainya. Contoh siswa bbelajar menulis, maka disamping akan mampu merangkai kata dan kalimat dalam bentuk tulisan, ia juga akan memperoleh kecakapan lain seperti membuat catatan, mengarang surat bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar